Build 10 Jutaan “Masuk Akal” untuk 1440p 144Hz di Era RTX 50 (Tanpa Bottleneck)

Rakit PC gaming di tahun 2025 bukan lagi sekadar perkara memasang CPU, GPU, dan motherboard. Tantangan sebenarnya adalah bagaimana kita bisa mendapatkan performa yang seimbang, tanpa boros anggaran, dan tetap future-proof menghadapi tren baru seperti RTX 50 series, DLSS 4, dan refresh rate monitor yang makin tinggi.

Salah satu sweet spot yang banyak diburu gamer adalah 1440p 144Hz. Resolusi ini menjadi standar emas: tajam lebih dari 1080p, tetapi tidak seberat 4K. Monitor 1440p 144Hz kini juga semakin terjangkau, sehingga banyak gamer ingin menyesuaikan build PC mereka di budget sekitar 10 jutaan.

Di artikel ini, kita akan membedah dengan lugas: apa saja komponennya, mengapa komponen tersebut dipilih, potensi upgrade di masa depan, hingga tips menghindari bottleneck yang kerap terjadi jika salah perhitungan.


Mengapa Target 1440p 144Hz?

Sebelum masuk ke daftar komponen, mari kita luruskan dulu alasan kenapa target ini begitu populer:

  1. Visual tajam tanpa beban berlebihan.
    1440p memberikan kualitas gambar yang jauh lebih detail dibanding 1080p, cocok untuk layar 27 inci atau lebih besar.
  2. Refresh rate 144Hz adalah sweet spot kompetitif.
    Cukup mulus untuk eSports, tetapi masih sangat nikmat dipakai main game AAA story.
  3. RTX 50 series sudah matang.
    Varian menengah seperti RTX 5060 Ti atau 5070 non-Ti diprediksi kuat bisa mengangkat 1440p di atas 100–144 FPS, apalagi dengan dukungan DLSS 4.
  4. Budget realistis.
    Build di kisaran 10 jutaan memungkinkan performa seimbang tanpa mengorbankan kualitas komponen penting seperti PSU dan motherboard.

Daftar Komponen Build 10 Jutaan

Mari kita susun part list dengan memperhatikan harga pasar Indonesia di pertengahan 2025.

1. CPU: AMD Ryzen 5 7600 atau Intel Core i5-13400F

  • Harga: sekitar 3,5–3,8 juta
  • Alasan: Keduanya menawarkan performa gaming solid tanpa bottleneck untuk RTX 50 kelas menengah. Ryzen 5 7600 unggul dalam platform AM5 yang lebih panjang umur, sementara i5-13400F sedikit lebih murah dengan performa multi-core cukup kuat.

2. GPU: NVIDIA GeForce RTX 5070 (Non-Ti)

  • Harga: sekitar 6 juta (prediksi stabil di Q3 2025)
  • Alasan: RTX 5070 non-Ti diperkirakan menjadi sweet spot 1440p, menawarkan dukungan DLSS 4, Frame Generation, dan VRAM minimal 12 GB yang cukup untuk game modern.

3. Motherboard: B650 (untuk AMD) atau B760 (untuk Intel)

  • Harga: 2,2–2,8 juta
  • Alasan: Keduanya memberikan fitur PCIe 5.0 untuk SSD generasi berikutnya, VRM cukup kuat, dan dukungan RAM cepat. Untuk AM5, B650 memberikan jalur upgrade lebih panjang.

4. RAM: 32GB DDR5 (2×16GB) 6000MHz CL32

  • Harga: sekitar 1,6–1,8 juta
  • Alasan: 32GB kini menjadi standar gaming + multitasking. DDR5 dengan kecepatan 6000MHz memberikan keseimbangan antara performa dan harga.

5. Storage: 1TB NVMe SSD Gen4

  • Harga: sekitar 1,3 juta
  • Alasan: Load game lebih cepat, cukup lega untuk koleksi game AAA. Gen4 sudah lebih dari cukup, Gen5 masih mahal dan boros panas.

6. PSU: 650–750W 80+ Gold (dengan konektor 12V-2×6)

  • Harga: sekitar 1,5 juta
  • Alasan: Wajib pilih PSU berkualitas karena RTX 50 series sudah menggunakan standar kabel baru. 650–750W cukup aman untuk build menengah ini.

7. Casing: Mid Tower dengan airflow mesh

  • Harga: 800 ribu – 1 juta
  • Alasan: Pendinginan yang baik mencegah throttling GPU dan SSD. Casing mesh modern lebih efisien dan mudah dibersihkan.

8. Cooling Tambahan (Opsional)

  • Harga: 500 ribu – 1 juta (jika pakai AIO 240mm atau air cooler kelas menengah)
  • Alasan: Ryzen 5 7600 relatif dingin, tetapi tambahan cooler bisa membantu kestabilan di ruangan tropis Indonesia.

Total Estimasi: sekitar 10–11 juta (tergantung pilihan CPU/MB dan harga GPU di pasar).


Tips Menghindari Bottleneck

Salah satu kesalahan umum gamer saat merakit PC adalah menyepelekan bottleneck. Misalnya, membeli GPU mahal tetapi dipasangkan dengan CPU lawas. Berikut beberapa tips agar build tetap seimbang:

  1. Pilih CPU sekelas i5 atau Ryzen 5 ke atas.
    Jangan pasangkan RTX 5070 dengan CPU entry-level, karena game modern sudah menuntut multi-core tinggi.
  2. Jangan pelit RAM.
    16GB sudah mulai terasa sempit di 2025. Minimal pasang 32GB untuk jangka panjang.
  3. Pastikan PSU modern.
    RTX 50 butuh standar 12V-2×6 agar koneksi aman dan stabil.
  4. Monitor sesuai kemampuan GPU.
    Percuma pakai monitor 4K 144Hz kalau GPU hanya sanggup stabil di 1440p.

Potensi Upgrade di Masa Depan

Build 10 jutaan ini tidak berarti buntu. Ada jalur upgrade yang jelas:

  • Upgrade CPU: untuk Ryzen, bisa melompat ke seri Ryzen 9000X3D di masa depan tanpa ganti motherboard. Untuk Intel, opsi terbatas karena LGA1700 segera digantikan LGA1851.
  • Upgrade SSD: motherboard sudah siap untuk PCIe Gen5 jika di kemudian hari lebih terjangkau.
  • Upgrade GPU: PSU 750W memungkinkan naik ke RTX 5070 Ti atau bahkan 5080 tanpa harus ganti PSU.

Membangun PC 10 jutaan untuk target 1440p 144Hz di tahun 2025 adalah langkah realistis dan masuk akal. Dengan kombinasi CPU menengah terbaru, GPU RTX 5070, RAM 32GB DDR5, serta PSU modern, gamer bisa mendapatkan pengalaman visual mulus tanpa khawatir bottleneck.

Tren sekarang memang menggoda untuk langsung mengejar 4K, tetapi buat kebanyakan gamer, 1440p 144Hz adalah titik manis yang seimbang antara kualitas, performa, dan harga. Build ini memberikan ruang upgrade di masa depan, tanpa membuat kantong bolong terlalu dalam sekarang.

Jika kamu sedang menimbang untuk rakit PC baru menjelang akhir 2025, build ini bisa jadi patokan awal sebelum menyesuaikan kebutuhan spesifik.

Post navigation

Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

back to top