Cara Edit Rekaman Webinar Jadi Highlight Video untuk Social Media

Di era digital saat ini, webinar sudah menjadi salah satu media utama untuk berbagi pengetahuan, membangun branding, maupun melakukan pemasaran. Namun, rekaman webinar yang biasanya berdurasi 1 hingga 2 jam sering kali terlalu panjang untuk ditonton ulang di media sosial. Audiens media sosial cenderung lebih menyukai konten singkat, padat, dan langsung ke intinya.

Di sinilah highlight video berperan. Dengan mengedit rekaman webinar menjadi potongan-potongan video singkat yang berisi momen penting, Anda bisa memperluas jangkauan konten, meningkatkan interaksi, dan membuat materi webinar lebih bernilai jangka panjang.

Artikel ini akan membahas langkah-langkah praktis, strategi, dan tips editing rekaman webinar agar bisa diubah menjadi highlight video yang menarik untuk media sosial.


Mengapa Perlu Mengubah Rekaman Webinar Jadi Highlight?

Sebelum masuk ke teknis editing, penting untuk memahami alasan mengapa highlight video lebih efektif di media sosial dibanding mengunggah rekaman webinar penuh.

  1. Perhatian Audiens Pendek
    Di platform seperti Instagram, TikTok, atau bahkan YouTube Shorts, rata-rata durasi perhatian audiens hanya beberapa detik hingga menit. Highlight membantu menangkap perhatian dengan cepat.
  2. Memperluas Jangkauan Konten
    Satu webinar berdurasi panjang bisa dipecah menjadi 10 hingga 20 highlight video. Artinya, Anda punya konten berkala untuk promosi.
  3. Meningkatkan Engagement
    Potongan yang relevan, inspiratif, atau edukatif lebih mudah di-share, di-like, dan dikomentari dibandingkan video panjang.
  4. Konten Evergreen
    Beberapa highlight tetap relevan dalam jangka panjang, terutama jika berisi tips, strategi, atau kutipan inspiratif.

Persiapan Sebelum Mengedit Rekaman Webinar

Sebelum mulai memotong video, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan agar proses editing lebih mudah dan hasilnya lebih rapi:

  1. Pilih Software atau Tools Editing
    • Untuk pemula: Canva, CapCut, InShot
    • Untuk menengah: Filmora, Adobe Premiere Rush
    • Untuk profesional: Adobe Premiere Pro, Final Cut Pro, DaVinci Resolve
    Jika Anda ingin lebih cepat dan sederhana, Canva bisa jadi pilihan karena sudah menyediakan template khusus untuk video sosial.
  2. Tentukan Platform Tujuan
    • Instagram Reels / TikTok: Durasi ideal 15–60 detik, format vertikal (9:16).
    • YouTube Shorts: Durasi maksimal 60 detik, format 9:16.
    • LinkedIn / Facebook: Bisa lebih panjang (1–3 menit), format bisa horizontal (16:9) atau square (1:1).
    Dengan mengetahui platform tujuan, Anda bisa menyesuaikan ukuran video sejak awal.
  3. Tandai Bagian Penting Webinar
    Tonton rekaman webinar dan tandai momen penting, misalnya:
    • Kutipan inspiratif dari pembicara
    • Penjelasan poin kunci
    • Tanya jawab menarik
    • Data atau statistik penting
    • Ajakan bertindak (call-to-action)
    Teknik ini menghemat waktu karena Anda tidak harus menonton ulang berulang kali.

Langkah-Langkah Mengedit Rekaman Webinar Jadi Highlight

1. Import Rekaman ke Software Editing

Masukkan file rekaman webinar ke software editing pilihan Anda. Biasanya format video hasil rekaman berupa MP4, MKV, atau MOV. Pastikan kualitas video minimal HD (720p) agar hasil tidak pecah di media sosial.

2. Potong Bagian yang Tidak Perlu

Gunakan fitur trim atau cut untuk menghapus bagian yang terlalu panjang, jeda hening, atau pembicaraan yang kurang relevan. Fokus hanya pada momen yang memiliki nilai informasi atau hiburan.

Contoh: Jika webinar berdurasi 90 menit, mungkin hanya ada 10–15 menit yang layak dijadikan highlight.

3. Buat Potongan Video Singkat

Potong momen penting menjadi klip 30–60 detik. Sesuaikan durasi dengan platform:

  • TikTok/Instagram Reels: 30 detik hingga 1 menit
  • YouTube Shorts: maksimal 1 menit
  • LinkedIn: bisa 1–3 menit

4. Tambahkan Judul dan Teks

Tambahkan judul singkat di awal klip agar penonton langsung tahu isi video. Misalnya:

  • “3 Tips Sukses Public Speaking”
  • “Rahasia Bisnis Online 2025”

Gunakan teks subtitle karena banyak orang menonton video tanpa suara di media sosial.

5. Tambahkan Branding

Sisipkan logo, warna brand, atau watermark agar video tetap terkait dengan identitas Anda. Pastikan tidak terlalu mengganggu visual utama.

6. Sesuaikan Format Video

Gunakan rasio yang sesuai:

  • 9:16 untuk Reels, TikTok, Shorts
  • 1:1 atau 16:9 untuk LinkedIn dan Facebook

Beberapa software seperti Canva sudah menyediakan template otomatis untuk rasio ini.

7. Tambahkan Musik Latar (Opsional)

Musik bisa membuat highlight lebih hidup, terutama untuk platform seperti TikTok atau Reels. Pastikan menggunakan musik bebas hak cipta atau musik bawaan platform.

8. Ekspor dengan Kualitas Tepat

Simpan video dengan pengaturan:

  • Resolusi minimal 1080p (Full HD)
  • Format MP4 (umum dan kompatibel)
  • Bitrate menengah agar kualitas bagus tanpa ukuran file terlalu besar

Strategi Memilih Highlight yang Efektif

Tidak semua potongan video layak dijadikan highlight. Gunakan kriteria berikut untuk memilih momen yang tepat:

  1. Momen Inspiratif
    Kutipan singkat yang bisa memotivasi audiens.
  2. Tips Praktis
    Bagian yang berisi saran atau strategi konkret.
  3. Data Menarik
    Statistik atau fakta mengejutkan yang bisa memicu diskusi.
  4. Humor atau Interaksi Seru
    Potongan ringan yang membuat audiens tersenyum lebih mudah viral.
  5. Ajakan Bertindak
    Bagian ketika pembicara mengajak audiens melakukan sesuatu, misalnya mendaftar atau mengikuti akun.

Contoh Workflow Editing di Canva

Untuk Anda yang ingin langkah sederhana, Canva bisa jadi pilihan praktis. Berikut workflow singkatnya:

  1. Buka Canva, pilih menu Video > Upload rekaman webinar.
  2. Potong bagian yang diinginkan dengan fitur Trim.
  3. Tambahkan teks, subtitle, dan judul.
  4. Gunakan template video sosial sesuai platform.
  5. Tambahkan logo atau elemen grafis brand.
  6. Ekspor dalam format MP4 dengan resolusi 1080p.

Dengan cara ini, dalam 30–60 menit Anda bisa menghasilkan beberapa highlight video siap posting.


Tips Agar Highlight Lebih Menarik

  1. Gunakan hook di 5 detik pertama agar penonton tidak scroll lewat.
  2. Tambahkan subtitle otomatis (bisa pakai tools AI atau fitur bawaan editor).
  3. Gunakan transisi halus agar potongan video terlihat natural.
  4. Posting secara konsisten, misalnya 3–4 highlight per minggu.
  5. Analisis performa tiap highlight untuk melihat konten mana yang paling disukai audiens.

Mengedit rekaman webinar menjadi highlight video bukan hanya soal memotong durasi, tetapi juga soal mengemas ulang konten agar sesuai dengan pola konsumsi audiens media sosial. Dengan memilih momen terbaik, menambahkan teks dan branding, serta menyesuaikan format, Anda bisa mengubah satu webinar panjang menjadi puluhan konten singkat yang bernilai tinggi.

Bagi bisnis, strategi ini bisa memperpanjang umur konten, memperluas jangkauan audiens, sekaligus meningkatkan engagement tanpa perlu membuat materi baru dari nol. Jadi, daripada membiarkan rekaman webinar tersimpan begitu saja, mulailah mengeditnya jadi highlight video yang siap menarik perhatian di media sosial.

Post navigation

Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

back to top