Mengapa Penting Memantau Aplikasi yang Menguras Baterai?
Baterai adalah nyawa ponsel. Sekuat apa pun spesifikasi smartphone, jika baterainya cepat habis, penggunaannya jadi tidak nyaman. Sering kali, kita merasa sudah hemat penggunaan, tapi baterai tetap saja boros. Salah satu penyebab utamanya adalah aplikasi yang berjalan diam-diam di latar belakang dan menguras daya tanpa kita sadari.
Mengetahui aplikasi mana yang paling rakus baterai sangat penting agar kita bisa:
- Menghentikan aplikasi yang tidak perlu
- Mengoptimalkan pengaturan supaya lebih hemat
- Menghapus atau membatasi aplikasi yang boros daya
- Memperpanjang umur baterai secara keseluruhan
Untungnya, Android sudah menyediakan fitur bawaan untuk memantau penggunaan baterai, dan ada pula cara-cara tambahan untuk mendeteksi aplikasi “nakal” ini.
Cara 1: Melihat Penggunaan Baterai Langsung dari Pengaturan Android
Ini adalah cara paling mudah dan langsung karena sudah bawaan Android.
Langkah-langkahnya:
- Buka Settings / Pengaturan di ponsel Android Anda.
- Pilih menu Battery / Baterai.
- Pada sebagian besar ponsel modern, akan ada opsi Battery usage / Penggunaan baterai atau Battery and device care → Battery usage (di Samsung).
- Anda akan melihat daftar aplikasi yang menggunakan baterai dalam periode tertentu (biasanya 24 jam terakhir atau sejak pengisian penuh).
Di sini Anda bisa melihat:
- Persentase baterai yang dipakai setiap aplikasi.
- Berapa lama aplikasi berjalan di latar depan (foreground) dan di latar belakang (background).
- Aplikasi sistem juga sering muncul di sini (misalnya Android System atau Google Play Services).
Jika ada aplikasi yang jarang Anda buka tetapi terlihat memakan daya besar, itulah tanda aplikasi tersebut bekerja diam-diam di latar belakang.
Kelebihan cara ini:
- Gratis, bawaan sistem.
- Data real-time berdasarkan pemakaian aktual.
Kekurangannya:
- Beberapa vendor Android menampilkan data yang berbeda atau terbatas.
- Tidak selalu menunjukkan “kenapa” aplikasi tersebut boros (misalnya sinkronisasi atau bug).
Cara 2: Memanfaatkan Fitur Per-App Battery Usage di Android 12 ke atas
Mulai Android 12, Google memperbaiki cara menampilkan penggunaan baterai per aplikasi agar lebih transparan. Anda bisa melihat apakah aplikasi sedang aktif, tidak aktif, atau dibatasi.
Langkahnya:
- Masuk ke Settings → Battery → Battery usage.
- Pilih aplikasi yang ingin diperiksa.
- Anda bisa melihat detail penggunaan daya di latar depan dan latar belakang.
- Ada juga opsi “Battery optimization” atau “Restricted” untuk membatasi aplikasi tersebut.
Jika Anda menemukan aplikasi yang konsumsi dayanya besar padahal jarang digunakan, coba setel ke “Restricted” agar tidak leluasa berjalan di latar belakang.
Cara 3: Menggunakan Opsi “Battery Optimization” untuk Melihat Aplikasi yang Tidak Dioptimalkan
Android punya sistem Doze dan Battery Optimization untuk menghemat daya. Tapi ada aplikasi yang sengaja dimasukkan ke daftar pengecualian (misalnya WhatsApp, Gmail) supaya notifikasinya cepat datang. Kadang aplikasi pihak ketiga juga meminta pengecualian agar bisa berjalan penuh—ini yang sering jadi biang baterai boros.
Cara mengeceknya:
- Buka Settings → Battery.
- Pilih Battery optimization / Optimasi baterai.
- Lihat daftar aplikasi. Anda bisa menampilkan semua aplikasi (“All apps”).
- Jika ada aplikasi yang statusnya “Not optimized”, berarti dia bebas berjalan di latar belakang. Inilah kandidat yang mungkin boros daya.
Anda bisa mengubahnya menjadi “Optimized” agar Android membatasi aktivitas latar belakangnya.
Cara 4: Menggunakan Fitur Device Care atau Phone Manager (Samsung, Xiaomi, Oppo, dll.)
Banyak vendor Android menambahkan fitur pengelolaan perangkat yang lebih detail. Misalnya:
- Samsung punya Device Care → Battery → Background usage limits.
- Xiaomi punya Battery & Performance → App battery saver.
- Oppo / Realme punya Phone Manager.
Fitur ini memudahkan Anda melihat:
- Aplikasi apa saja yang berjalan di latar belakang.
- Aplikasi mana yang paling banyak memakan daya.
- Rekomendasi otomatis untuk menghemat baterai (misalnya menidurkan aplikasi yang jarang digunakan).
Dengan memanfaatkan fitur bawaan vendor ini, Anda bisa lebih cepat mengidentifikasi aplikasi “nakal”.
Cara 5: Memakai Aplikasi Pihak Ketiga untuk Analisis Lebih Mendalam
Jika fitur bawaan terasa kurang detail, Anda bisa mencoba aplikasi pihak ketiga. Contoh:
- AccuBattery
Memberi statistik detail penggunaan baterai, konsumsi per aplikasi, dan juga kesehatan baterai. - GSam Battery Monitor
Menampilkan data yang lebih mendalam termasuk wakelocks, CPU usage, dan sensor yang dipakai aplikasi.
Dengan aplikasi seperti ini, Anda bisa:
- Melihat konsumsi baterai dalam bentuk grafik.
- Melihat berapa banyak “wakelocks” yang dibuat aplikasi (wakelock adalah kondisi ketika aplikasi mencegah ponsel tidur sehingga boros daya).
- Memantau suhu baterai dan siklus pengisian.
Pastikan unduh dari sumber resmi (Google Play Store) agar aman.
Cara 6: Cek Izin Aplikasi dan Aktivitas Latar Belakang
Sering kali, aplikasi boros daya karena terlalu banyak izin. Misalnya izin lokasi yang terus aktif, akses sensor, atau sinkronisasi data secara berkala.
Langkahnya:
- Buka Settings → Apps → [Nama Aplikasi] → Permissions.
- Periksa izin yang diberikan. Jika aplikasi tidak perlu akses lokasi secara terus-menerus, ubah ke “Allow only while using” atau “Deny”.
- Masih di halaman yang sama, periksa Battery / Power usage untuk aplikasi tersebut. Anda bisa memilih:
- Unrestricted (tidak dibatasi, paling boros baterai).
- Optimized (standar, seimbang).
- Restricted (dibatasi ketat).
Dengan mengurangi izin dan membatasi latar belakang, aplikasi tidak akan seenaknya menguras baterai.
Cara 7: Periksa Sinkronisasi & Notifikasi Push
Aplikasi media sosial, email, atau chat kadang rutin menyedot daya untuk sinkronisasi dan push notifikasi. Jika Anda merasa baterai cepat habis, coba:
- Matikan sinkronisasi otomatis pada aplikasi yang jarang dipakai.
- Batasi notifikasi push untuk aplikasi non-prioritas.
- Ubah jadwal sinkronisasi ke interval lebih jarang (misalnya email tiap 30 menit, bukan real-time).
Semakin jarang aplikasi melakukan sinkronisasi, semakin hemat baterai yang dipakai.
Cara 8: Perbarui Aplikasi & Sistem Operasi
Bug aplikasi juga bisa menyebabkan baterai boros diam-diam. Kadang setelah update, masalah ini hilang. Jadi:
- Buka Google Play Store → Update All.
- Periksa pembaruan sistem Android di Settings → System → System Update.
Selain memperbaiki bug, update juga meningkatkan efisiensi pengelolaan baterai.
Cara 9: Restart dan Observasi Ulang
Jika Anda sudah mengoptimalkan berbagai pengaturan tapi baterai masih cepat habis, coba restart ponsel. Ini akan menghentikan sementara semua proses latar belakang. Setelah restart, gunakan ponsel beberapa jam dan lihat di menu Battery usage aplikasi mana yang paling mendominasi. Kadang pola konsumsi baru terlihat setelah ponsel hidup kembali dari awal.
Tips Tambahan Agar Baterai Lebih Awet
- Hapus aplikasi yang jarang digunakan
Aplikasi yang jarang dibuka tapi tetap berjalan di latar belakang hanya membebani baterai. - Gunakan versi Lite / Web
Banyak aplikasi populer punya versi Lite atau bisa diakses lewat browser yang lebih hemat daya (contoh: Facebook Lite). - Gunakan mode gelap (dark mode)
Di layar OLED, mode gelap bisa menghemat daya, terutama jika aplikasi yang sering dipakai mendukungnya. - Matikan fitur yang tidak perlu
Misalnya GPS, Bluetooth, NFC jika tidak sedang digunakan. - Periksa kesehatan baterai
Jika semua sudah dioptimalkan tetapi baterai tetap boros, bisa jadi baterainya memang sudah menurun kapasitasnya. Beberapa ponsel menyediakan informasi “Battery Health” atau Anda bisa gunakan aplikasi seperti AccuBattery untuk memeriksanya.
Studi Kasus: Menemukan Aplikasi Boros Baterai dengan Cepat
Seorang pengguna Android mengeluh baterainya habis hanya dalam 6 jam meski jarang dipakai. Setelah masuk ke Settings → Battery usage, ia menemukan aplikasi media sosial tertentu menyedot 30% baterai meski tidak dibuka. Setelah membatasi izin lokasi dan memindahkan ke “Optimized”, konsumsi baterai turun drastis. Dalam sehari, baterai bertahan 12–14 jam lebih lama.
Kasus ini menunjukkan bahwa memantau penggunaan baterai secara rutin bisa membantu menemukan “biang kerok” yang tidak terlihat.
Mengetahui aplikasi mana yang diam-diam menguras baterai Android sebenarnya mudah jika tahu caranya. Mulailah dari fitur bawaan di Settings → Battery usage, lalu gunakan fitur Battery optimization untuk membatasi aplikasi nakal. Jika perlu, pakai aplikasi pihak ketiga seperti AccuBattery untuk analisis lebih dalam.
Langkah-langkah ini membantu Anda:
- Mengidentifikasi aplikasi paling boros daya.
- Mengurangi izin dan aktivitas latar belakang yang tidak perlu.
- Menghapus atau mengganti aplikasi dengan alternatif yang lebih ringan.
- Memaksimalkan umur baterai dan pengalaman penggunaan ponsel.
Dengan kebiasaan rutin memeriksa penggunaan baterai, Anda tidak hanya menghemat daya tapi juga menjaga kesehatan baterai dalam jangka panjang. Ini akan membuat ponsel tetap responsif dan tahan lama seharian penuh tanpa harus sering-sering mengisi daya.
Leave a Comment